jump to navigation

Karena Aku Mencintai Manusia Setengah Dewa [TRUE STORY] 12/10/2009

Posted by chillinaris in Love, Story, Uncategorized.
Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
4 comments

True

Hari ini tampaknya saat yang pas untuk menceritakan semua keluh kesah di hati. Ingat dya membuat dadaku sesak. Rasanya dya telah membuat semua laki – laki tak berarti di depan mataku. Siapa dya???

PART ONE – ME AND MYSELF

Aku adalah seorang gadis yang berjuang untuk hidupku sendiri di Ibukota. Walaupun, kalau dipikir”, keluargaku masih mampu membiayai aku hidup. Tapi aku lebih memilih untuk membiayai hidupku sendiri, merasakan hasil peluhku sendiri.

Aku masih ingat semua kejadian yang membuatku memilih hidup sendiri.

“Hanna, denger yang Mas Yudi bilang….”
“Gak, Hanna pokoknya gak mau rumah ini dijual!!”
“HANNA !!!!”….Brruukkk…

Kejadian itu masih terngiang di telingaku. Kala itu, Aku harus mempertahankan apa yang Almh. Ibuku amanatkan untukku.

“Hanna, rumah ini jangan sampai dijual. Simpan semua surat – surat dan kotak perhiasan Ibu ini di bunker rahasiamu.Baca surat dari Ibu saat keadaan sudah stabil. Ibu percaya Hanna bisa.”

Tak lama setelah itu Ibu tiada. Banyak hal berkecamuk di hatiku. Sanggupkah aku?

Ketika keadaan mulai stabil, Aku teringat pesan Ibu dan bunker rahasiaku. Malam itu, aku membaca suratnya dan terkesima. Ibu meninggalkanku banyak amanat, diantaranya beliau ingin rumah tidak dijual dan menitipkan surat – surat rumah padaku. Ada sekotak kado terbungkus kertas kopi bertuliskan “Untuk Hanna” dan itu tertulis di dalam surat Ibu sebagai “Kado Pernikahan” untukku dan Ibu menginginkan agar aku membukanya pada saat aku akan menikah. Terlalu cepat dan terlalu panjang Ibuku berpikir tentang masa depanku. Seorang Hanna bisa menikah?? Apa mungkin ??

Seorang Hanna adalah gadis yang tertutup, pemurung, minder, perasa, rapuh tapi manja. Aku selalu merasa nyaman bercerita tentang segala hal pada Ibuku. Namun sejak Ibuku meninggal, aku lebih sering bercerita pada “Jurnalku” yang kuberi nama “Kintan”.

Kintan atau Jurnalku adalah sahabatku. Segala keluh kesah kuuraikan secara jujur pada Kintan. Tapi kalau aku sedang malas cerita, aku menyimpan semua itu sendirian. Sejak aku tahu rumah ingin dijual, aku berpikir betapa piciknya kakak – kakakku. Malam itu, aku putuskan menyimpan semua yang Ibu amanatkan padaku dan menaruhnya kembali dengan rapi di bunker rahasiaku. Kotak bertuliskan “Untuk Hanna” kutaruh diatas semua benda milik Ibuku. Aku mengakhiri malam itu dengan menyegel rapi bunker rahasiaku dan mengepak pakaianku karena keesokan harinya, aku ingin pergi…ya…pergi.!

Aku pergi keluar dari rumah keesokkan harinya dengan membawa apa yang aku punya, pakaian dan kintan. Berkat sahabatku, Ari, aku bisa pergi dengan mudah dari rumah. Di sepanjang perjalanan, Ari sempat menanyakan tentang apa yang terjadi. Sedang aku hanya berkomentar,

“NO COMMENT…”

Ari yang sudah lama mengenalku hanya mendengus kesal mendengar aku berkata itu dan itu berulang kali. Aku memang malas untuk menjawab tentang itu semua karena bagiku itu buang – buang waktu. Aku sedang berpikir akan hidup seperti apa diluar sana.Seorang Hanna yang….aahhh…Ari pun berpikir bahwa aku tidak bisa bertahan.

Sampai malam hari datang, hari pertamaku tanpa AC, tanpa TV, tanpa telepon, tanpa kasur empuk dan tanpa makan malam, aku berpikir untuk berubah. Aku bercerita tentang ini pada Kintan dan aku memutuskan untuk mempersiapkan “Alter Ego” ku.

Ya, Alter Ego, jati diri keduaku. Malam itu kuputuskan menamai alter egoku dengan Laras, Laras Anggun Anindya. Karakter Laras 180° berbeda denganku. Laras adalah wanita yang anggun, cantik, lembut, open minded, dewasa, easy going dan punya sifat – sifat manis lainnya.

Aku hidup dalam jati diri Laras bertahun – tahun sampai kadang aku merasa kalau aku adalah Laras, terlahir sebagai Laras bukan Hanna. Hanna sepertinya sudah hilang, terkubur disudut hatiku paling dalam dan aku seperti terbuai dengan itu semua. Sampai aku tak memikirkan apapun, bahkan KTP dengan status asal – asalan Hanna pun tak jadi masalah buatku. Aku seperti bukan Hanna, tapi sepenuhnya Laras.

Kadang aku berpikir untuk mengakhiri perjalanan Laras, tapi aku tak bisa. Laras seperti mendarah daging di dalam diriku. Kadang sifat Hanna-ku berontak tapi kuabaikan. Yang tak bisa kuabaikan hanya Kintan. Dia tetap sahabatku, baik aku Hanna ataupun Laras. Hanya pada Kintan, aku bisa jadi sosok Hanna dan Laras sekaligus. Mungkin kalau Kintan bisa bicara, dia pasti berteriak marah padaku. Hanya pada Kintan aku tuliskan syair – syair kegundahanku dan cerita – cerita hidupku. Entah cerita kegundahan Hanna yang ingin mengakhiri perjalanan Laras maupun kegundahan Laras tentang cerita – cerita cinta.

Sejak ada Laras, cinta datang silih berganti di hidupku sebagai Hanna. Tapi semua hanya selintas lalu, tidak ada yang benar – benar tulus. Hanna ingin rasakan “cinta” seperti yang dipunyai Ibu. Ibu dan ayahku adalah 2 manusia yang punya sifat yang sangat bertolak belakang. Ibu yang ceria, tak kenal kata lelah, supel, easy going, lembut namun tegas tampak seperti Laras untukku. Sedang Ayah, seorang yang punya dedikasi tinggi pada pekerjaan, tidak ngoyo, punya dunia sendiri, lembut dan tegas. Ibu dan Ayah bias berjalan beriringan sampai maut memisahkan. Cinta seperti itu yang ingin aku, sebagai Hanna miliki.

Aku ingin belajar menjadi Ibu dan laras tampak menguasai itu. Sekarang aku mencari sosok “ayah” tapi apa ada manusia yang sama seperti Ayahku???

Oke, I’ll find it but sebagai siapa?? Hanna?? Laras?? Sepertinya aku belum bisa menonjolkan sosok Hanna, diriku sendiri. Aku menjadikan Laras sebagai tamengku, tameng andalanku, untuk mencari cinta sejatiku. Aku menemukan media yang bagus untuk mencari ‘cinta’ ku itu. Internet!.

Ya, Internet!

Mungin aku bisa mencarinya lewat friendster atau facebook yang sedang booming akhir – akhir ini. Untukku yang bekerja di sebuah business centre tampak mempermudah semuanya. Aku bias online 3 kai sehari untuk cek friendster dan facebook-ku dan tampaknya, aku tidak menemukan masalah.

datingMasalah timbul ketika partner kerjaku sekaligus kakak angkatku, Andi, memperkenalkan aku dengan game online. Mas Andi memperkenalkan aku dengan Idolstreet dan RF Online. Namun aku terkesima dengan idolstreet yang punya tampilan char selayaknya ‘barbie’, membuat aku terhubung dengan Laras dan mengabaikan RF Online.

Di Idolstreet, awal pergaulan aku sebagai Laras dimulai. Di situ akubersahabat dengan Satria. Satria buatku sahabat selain Kintan walaupun Kintan tetap nomor wahid di hidupku. Satria membuka pintuku sebagai Laras ke pergaulannya. Sejak itu, charku yang bernama sama denganku pun mulai dikenal orang.

Sampai aku bertemu Yudha. Yudha adalah sahabat sekaligus kakak angkat Satria. Yudha yang kutahu adalah lajang, punya gamecenter mungil, baik, perhatian dan penyayang. Sejak itu aku akrab dengan Yudha, dia menjadi “couple” ku di Idolstreet. Sampai suatu ketika kebenaran terbuka. Aku sebagai Laras selalu bilang selalu bilang kalau aku bekerja di luar negeri tapi teman bermain idolstreetku tidak bias bohong dan menyembunyikan keberadaanku. Sampai terkuaklah dimana aku berada dan Yudha pun berubah.

I'm SorrySaat itu aku benar – benar kalut dan ingin mengetahui kebenaran dibalik sikap Yudha yang berubah. Aku dan temanku nekat dating ke tepat Yudha dan taraaaaa….Yudha ternyata buan Yudha yang ada di profil friendster-nya selama ini. Yudha adalah kakak dari laki – laki yang fotonya terpampang di friendster yang selama ini kulihat.

Motif si kakak yang memang bernama Yudha adalah ingin menjodohkan adiknya yang bernama Rian denganku. Saat itu, harapanku untuk dapatkan cinta buyar. Seolah – olah memang dunia sedang memperolok – olok Hanna dan Laras bersamaan, tidak ada yang sejati tampaknya, tulus pun tidak. Setelah aku tahu semuanya, aku sebagai Hanna hanya bias berlapang dada walaupun aku sebagai Laras merasa tidak terima. Jujur, aku terlanjur sayang pada sosok Rian yang ternyata bersifat Yudha.

Enta mengapa, hati ini bilang kalau perjalanan cintaku baru akan dimulai. Sepertinya, Kintan pun mengatakan hal yang sama, tapi mana mungkin. Yudha sudah beristri dan mempunyai 1 orang anak laki – laki bernama Alief. Aku bukan tipe perusak rumah tangga orang jika sebagai Hanna tapi Laras pun akan berpikiran sama, no no no thanks.

Tapi kenapa hatiku sebagai Hanna dan Laras berkata bahwa perjalanan cintaku baru akan dimulai?? Dengan Rian?? Tampaknya tidak. Lalu dengan siapa?? Apa ada laki – laki lain selain Yudha?? Kalau memang ada, kuharap ini yang terakhir untuk Laras dan Hanna, tapi siapa??

Kegundahanku akankah seperti ini selama hidupku?? Apakah benar kerapuhanku ini dapat membuat hidupku lebih baik??

Perkenalkan, namaku Hanna, Hanna Vieanka Maryam.

author

Dijual Keperawanan, Siapa yang Mau Beli ? 25/09/2009

Posted by chillinaris in Love, Renungan, Motivasi, & Pengembangan Diri, Story, Uncategorized.
Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
4 comments

Heartless

Wanita itu berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang lima . Sang petugas satpam yang berdiri di samping pintu hotel menangkap kecurigaan pada wanita itu. Tapi dia hanya memandang saja dengan awas ke arah langkah wanita itu yang kemudian mengambil tempat duduk di lounge yang agak di pojok.

Petugas satpam itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang harus dicurigainya terhadap wanita itu. Karena dua kali waiter mendatanginya tapi, wanita itu hanya menggelengkan kepala. Mejanya masih kosong. Tak ada yang dipesan. Lantas untuk apa wanita itu duduk seorang diri. Adakah seseorang yang sedang ditunggunya.

Petugas satpam itu mulai berpikir bahwa wanita itu bukanlah tipe wanita nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini. Usianya nampak belum terlalu dewasa. Tapi tak bisa dibilang anak-anak. Sekitar usia remaja yang tengah beranjak dewasa.

waitingSetelah sekian lama, akhirnya memaksa petugas satpam itu untuk mendekati meja wanita itu dan bertanya:

” Maaf, nona … Apakah anda sedang menunggu seseorang? ”

” Tidak! ” Jawab wanita itu sambil mengalihkan wajahnya ke tempat lain.

” Lantas untuk apa anda duduk di sini?”

” Apakah tidak boleh? ” Wanita itu mulai memandang ke arah sang petugas satpam..

” Maaf, Nona. Ini tempat berkelas dan hanya diperuntukan bagi orang yang ingin menikmati layanan kami.”

” Maksud, bapak? ”

” Anda harus memesan sesuatu untuk bisa duduk disini ”

” Nanti saya akan pesan setelah saya ada uang. Tapi sekarang, izinkanlah saya duduk di sini untuk sesuatu yang akan saya jual ” Kata wanita itu dengan suara lambat.

” Jual? Apakah anda menjual sesuatu di sini? ”

Petugas satpam itu memperhatikan wanita itu. Tak nampak ada barang yang akan dijual. Mungkin wanita ini adalah pramuniaga yang hanya membawa brosur.

” Ok, lah. Apapun yang akan anda jual, ini bukanlah tempat untuk berjualan. Mohon mengerti. ”

” Saya ingin menjual diri saya, ” Kata wanita itu dengan tegas sambil menatap dalam-dalam kearah petugas satpam itu.

Petugas satpam itu terkesima sambil melihat ke kiri dan ke kanan.

” Mari ikut saya, ” Kata petugas satpam itu memberikan isyarat dengan tangannya.

Wanita itu menangkap sesuatu tindakan kooperativ karena ada secuil senyum di wajah petugas satpam itu. Tanpa ragu wanita itu melangkah mengikuti petugas satpam itu.

telephoneDi koridor hotel itu terdapat kursi yang hanya untuk satu orang. Di sebelahnya ada telepon antar ruangan yang tersedia khusus bagi pengunjung yang ingin menghubungi penghuni kamar di hotel ini. Di tempat inilah deal berlangsung.

” Apakah anda serius? ”

” Saya serius ” Jawab wanita itu tegas.

” Berapa tarif yang anda minta? ”

” Setinggi-tingginya. .’ ‘

” Mengapa?” Petugas satpam itu terkejut sambil menatap wanita itu.

” Saya masih perawan ”

” Perawan? ” Sekarang petugas satpam itu benar-benar terperanjat. Tapi wajahnya berseri. Peluang emas untuk mendapatkan rezeki berlebih hari ini..

Pikirnya

” Bagaimana saya tahu anda masih perawan?”

” Gampang sekali. Semua pria dewasa tahu membedakan mana perawan dan mana bukan.. Ya kan …”

” Kalau tidak terbukti? ”

” Tidak usah bayar …”

” Baiklah …” Petugas satpam itu menghela napas. Kemudian melirik ke kiri dan ke kanan.

forgive_me_by_tonyna” Saya akan membantu mendapatkan pria kaya yang ingin membeli keperawanan anda. ”

” Cobalah. ”

” Berapa tarif yang diminta? ”

” Setinggi-tingginya. ”

” Berapa? ”

” Setinggi-tingginya. Saya tidak tahu berapa? ”

” Baiklah. Saya akan tawarkan kepada tamu hotel ini. Tunggu sebentar ya. ”

Petugas satpam itu berlalu dari hadapan wanita itu.

Tak berapa lama kemudian, petugas satpam itu datang lagi dengan wajah cerah.

” Saya sudah dapatkan seorang penawar. Dia minta Rp. 5 juta. Bagaimana? ”

” Tidak adakah yang lebih tinggi? ”

” Ini termasuk yang tertinggi, ” Petugas satpam itu mencoba meyakinkan.

” Saya ingin yang lebih tinggi…”

” Baiklah. Tunggu disini …” Petugas satpam itu berlalu.

Tak berapa lama petugas satpam itu datang lagi dengan wajah lebih berseri.

” Saya dapatkan harga yang lebih tinggi. Rp. 6 juta rupiah. Bagaimana? ”

” Tidak adakah yang lebih tinggi? ”

22_04_2008” Nona, ini harga sangat pantas untuk anda. Cobalah bayangkan, bila anda diperkosa oleh pria, anda tidak akan mendapatkan apa apa. Atau andai perawan anda diambil oleh pacar anda, andapun tidak akan mendapatkan apa apa, kecuali janji. Dengan uang Rp. 6 juta anda akan menikmati layanan hotel berbintang untuk semalam dan keesokan paginya anda bisa melupakan semuanya dengan membawa uang banyak. Dan lagi, anda juga telah berbuat baik terhadap saya. Karena saya akan mendapatkan komisi dari transaksi ini dari tamu hotel. Adilkan. Kita sama-sama butuh … ”

” Saya ingin tawaran tertinggi … ” Jawab wanita itu, tanpa peduli dengan celoteh petugas satpam itu.

Petugas satpam itu terdiam. Namun tidak kehilangan semangat.

” Baiklah, saya akan carikan tamu lainnya. Tapi sebaiknya anda ikut saya. Tolong kancing baju anda disingkapkan sedikit.

Agar ada sesuatu yang memancing mata orang untuk membeli. ” Kata petugas satpam itu dengan agak kesal.

Wanita itu tak peduli dengan saran petugas satpam itu tapi tetap mengikuti langkah petugas satpam itu memasuki lift.

Pintu kamar hotel itu terbuka. Dari dalam nampak pria bermata sipit agak berumur tersenyum menatap mereka berdua.

” Ini yang saya maksud, tuan. Apakah tuan berminat? ” Kata petugas satpam itu dengan sopan.

Pria bermata sipit itu menatap dengan seksama ke sekujur tubuh wanita itu …

” Berapa? ” Tanya pria itu kepada Wanita itu.

” Setinggi-tingginya ” Jawab wanita itu dengan tegas.

” Berapa harga tertinggi yang sudah ditawar orang? ” Kata pria itu kepada sang petugas satpam.

” Rp.. 6 juta, tuan ”

” Kalau begitu saya berani dengan harga Rp. 7 juta untuk semalam. ”

Wanita itu terdiam.

Petugas satpam itu memandang ke arah wanita itu dan berharap ada jawaban bagus dari wanita itu.

” Bagaimana? ” tanya pria itu.

”Saya ingin lebih tinggi lagi …” Kata wanita itu.

Petugas satpam itu tersenyum kecut.

” Bawa pergi wanita ini. ” Kata pria itu kepada petugas satpam sambil menutup pintu kamar dengan keras.

” Nona, anda telah membuat saya kesal. Apakah anda benar benar ingin menjual? ”

” Tentu! ”

” Kalau begitu mengapa anda menolak harga tertinggi itu … ”

” Saya minta yang lebih tinggi lagi …”

Petugas satpam itu menghela napas panjang. Seakan menahan emosi. Dia pun tak ingin kesempatan ini hilang.

Dicobanya untuk tetap membuat wanita itu merasa nyaman bersamanya.

” Kalau begitu, kamu tunggu di tempat tadi saja, ya. Saya akan mencoba mencari penawar yang lainnya. ”

young-african-man-alone-in-londonDi lobi hotel, petugas satpam itu berusaha memandang satu per satu pria yang ada. Berusaha mencari langganan yang biasa memesan wanita melaluinya. Sudah sekian lama, tak ada yang nampak dikenalnya. Namun, tak begitu jauh dari hadapannya ada seorang pria yang sedang berbicara lewat telepon genggamnya.

” Bukankah kemarin saya sudah kasih kamu uang 25 juta Rupiah.

Apakah itu tidak cukup? ” Terdengar suara pria itu berbicara.

Wajah pria itu nampak masam seketika

” Datanglah kemari. Saya tunggu. Saya kangen kamu.

Kan sudah seminggu lebih kita engga ketemu, ya sayang?! ”

Kini petugas satpam itu tahu, bahwa pria itu sedang berbicara dengan wanita.

Kemudian, dilihatnya, pria itu menutup teleponnya. Ada kekesalan di wajah pria itu.

Dengan tenang, petugas satpam itu berkata kepada Pria itu: ” Pak, apakah anda butuh wanita … Huh ”

Pria itu menatap sekilas kearah petugas satpam dan kemudian memalingkan wajahnya.

” Ada wanita yang duduk disana, ” Petugas satpam itu menujuk kearah wanita tadi.

Petugas satpam itu tak kehilangan akal untuk memanfaatkan peluang ini.

“Dia masih perawan..”

Pria itu mendekati petugas satpam itu.

Wajah mereka hanya berjarak setengah meter. ” Benarkah itu? ”

” Benar, pak. ”

” Kalau begitu kenalkan saya dengan wanita itu … ”

” Dengan senang hati. Tapi, pak …Wanita itu minta harga setinggi tingginya.”

” Saya tidak peduli … ” Pria itu menjawab dengan tegas.

Pria itu menyalami hangat wanita itu.

” Bapak ini siap membayar berapapun yang kamu minta. Nah, sekarang seriuslah ….” Kata petugas satpam itu dengan nada kesal.

” Mari kita bicara di kamar saja.” Kata pria itu sambil menyisipkan uang kepada petugas satpam itu.

Wanita itu mengikuti pria itu menuju kamarnya.

Di dalam kamar …

yoon-eun-hye” Beritahu berapa harga yang kamu minta? ”

” Seharga untuk kesembuhan ibu saya dari penyakit ”

” Maksud kamu? ”

” Saya ingin menjual satu satunya harta dan kehormatan saya untuk kesembuhan ibu saya. Itulah cara saya berterima kasih …. ”

” Hanya itu …”

” Ya …! ”

Pria itu memperhatikan wajah wanita itu. Nampak terlalu muda untuk menjual kehormatannya. Wanita ini tidak menjual cintanya. Tidak pula menjual penderitaannya. Tidak! Dia hanya ingin tampil sebagai petarung gagah berani di tengah kehidupan sosial yang tak lagi gratis. Pria ini sadar, bahwa di hadapannya ada sesuatu kehormatan yang tak ternilai. Melebihi dari kehormatan sebuah perawan bagi wanita. Yaitu keteguhan untuk sebuah pengorbanan tanpa ada rasa sesal. Wanta ini tidak melawan gelombang laut melainkan ikut kemana gelombang membawa dia pergi. Ada kepasrahan diatas keyakinan tak tertandingi. Bahwa kehormatan akan selalu bernilai dan dibeli oleh orang terhormat pula dengan cara-cara terhormat.

” Siapa nama kamu? ”

” Itu tidak penting. Sebutkanlah harga yang bisa bapak bayar … ” Kata wanita itu

” Saya tak bisa menyebutkan harganya. Karena kamu bukanlah sesuatu yang pantas ditawar. ”

”Kalau begitu, tidak ada kesepakatan! ”

” Ada ! ” Kata pria itu seketika.

” Sebutkan! ”

” Saya membayar keberanianmu. Itulah yang dapat saya beli dari kamu. Terimalah uang ini. Jumlahnya lebih dari cukup untuk membawa ibumu ke rumah sakit.

Dan sekarang pulanglah … ” Kata pria itu sambil menyerahkan uang dari dalam tas kerjanya.

” Saya tidak mengerti …”

” Selama ini saya selalu memanjakan istri simpanan saya. Dia menikmati semua pemberian saya tapi dia tak pernah berterima kasih. Selalu memeras. Sekali saya memberi maka selamanya dia selalu meminta. Tapi hari ini, saya bisa membeli rasa terima kasih dari seorang wanita yang gagah berani untuk berkorban bagi orang tuanya. Ini suatu kehormatan yang tak ada nilainya bila saya bisa membayar …”

” Dan, apakah bapak ikhlas…? ”

” Apakah uang itu kurang? ”

” Lebih dari cukup, pak … ”

” Sebelum kamu pergi, boleh saya bertanya satu hal? ”

” Silahkan …”

” Mengapa kamu begitu beraninya … ”

kitagawa-keiko” Siapa bilang saya berani. Saya takut pak …

Tapi lebih dari seminggu saya berupaya mendapatkan cara untuk membawa ibu saya ke rumah sakit dan semuanya gagal.

Ketika saya mengambil keputusan untuk menjual kehormatan saya maka itu bukanlah karena dorongan nafsu.

Bukan pula pertimbangan akal saya yang `bodoh` … Saya hanya bersikap dan berbuat untuk sebuah keyakinan … ”

” Keyakinan apa? ”

” Jika kita ikhlas berkorban untuk ibu atau siapa saja, maka Tuhan lah yang akan menjaga kehormatan kita … ” Wanita itu kemudian melangkah keluar kamar.

Sebelum sampai di pintu wanita itu berkata:

” Lantas apa yang bapak dapat dari membeli ini … ”

” Kesadaran… ”

.. . .

Di sebuah rumah di pemukiman kumuh. Seorang ibu yang sedang terbaring sakit dikejutkan oleh dekapan hangat anaknya.

” Kamu sudah pulang, nak ”

” Ya, bu … ”

” Kemana saja kamu, nak … Huh”

” Menjual sesuatu, bu … ”

” Apa yang kamu jual?” Ibu itu menampakkan wajah keheranan. Tapi wanita muda itu hanya tersenyum …

Hidup sebagai yatim lagi miskin terlalu sia-sia untuk diratapi di tengah kehidupan yang serba pongah ini. Di tengah situasi yang tak ada lagi yang gratis. Semua orang berdagang. Membeli dan menjual adalah keseharian yang tak bisa dielakan. Tapi Tuhan selalu memberi tanpa pamrih, tanpa perhitungan

….

” Kini saatnya ibu untuk berobat … ”

Digendongnya ibunya dari pembaringan, sambil berkata: ” Tuhan telah membeli yang saya jual… ”.

Taksi yang tadi ditumpanginya dari hotel masih setia menunggu di depan rumahnya. Dimasukannya ibunya ke dalam taksi dengan hati-hati dan berkata

kepada supir taksi: ” Antar kami kerumah sakit …”

🙂

Pray to God

9 Kriteria Cewek Idaman Cowok “Bukan” Versi-ku… 24/09/2009

Posted by chillinaris in Love, Pictures, Uncategorized.
Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
35 comments

2007Nov

9. Wanita yang mandiri. Gak semua cowok suka jadi babysitter. Jadi cowok cenderung suka sama cewek mandiri, terutama cewek yang punya penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Tapi cowok juga pengen merasa dibutuhkan. Jadi, sekali-sekali manja sama cowok gak pa-pa kok. Asal jangan terlalu tergantung aja. Bisa-bisa cowok lo kabur!

__A_Perfect_Surprise

8. Cewek cerdas. Mereka punya berbagai macam acara yang membuat cowok tidak merasa bosan ketika berada di dekatnya. Wawasan luas di luar masalah kecantikan dan model baju terbaru juga kriteria penting untuk cowok.

summer_dream

7. Cewek cantik. Cantik disini adalah bersih, serasi, seusai dengan kondisi, dan enak dilihat. Jadi nggak perlu berdandan heboh ala model kok! Yang penting nggak jorok aja…

6. Cewek yang menghormati pacarnya sebagai laki-laki. Jadi dia selalu mendengarkan cowoknya walaupun dia nggak selalu setuju dengan pendapat cowok itu. Selain itu, dia selalu siap berada di sisi sang cowok saat cowok itu membutuhkannya. Dia juga hanya membicarakan masalah pribadi antara mereka berdua saja.

Kiss

5. Cewek yang menghargai kepribadian pacarnya. Cowok mencari cewek yang menghargai hobinya dan memberikan waktu untuk berkumpul dengan teman-teman sang cowok.

I_Dream_Of_You

4. Cewek yang bisa mengontrol emosi. Pacar yang baik tau kapan waktu yang tepat untuk menahan amarah dan waktu yang tepat untuk mengeluarkan emosi.

3. Cewek yang cepet akrab dengan temen dan keluarga cowoknya. Cewek itu melakukan hal tersebut bukan hanya demi menyenangkan hati cowoknya, tapi karena emang menikmati hal tersebut.

boy_and_girl

2. Cewek yang mencintai sepenuh hati dan tidak berusaha untuk mengubah pacarnya.

walking towards heaven

1. Cewek yang menjadikan cowok tersebut menjadi orang yang lebih baik. Jadi cewek itulah yang membuat sang cowok memperbaiki hidupnya. Tidak ada tindakan yang langsung terlihat, tapi hal tersebut terjadi begitu saja. Karena cewek itu mencintai sang cowok dengan tulus, maka cowok itu akan otomatis ingin merubah diri menjadi orang yang lebih baik.

Nah itu dia tadi kriterianya. Buat kamu yang cewek, udah berapa kriteria yang ada di diri kalian. Buat kamu yang cowok, kriteria mana yang paling penting buat kalian?

🙂

[Outro ]

Nobody__s_Perfect